Seperti yang diketahui sebelumnya, saya akan menyampaikan
pengalaman pada libur lebaran kali ini ke dalam beberapa poin. Yang pertama,
mungkin tentang beberapa inspirasi yang didapat pada masa itu. Mulai dari
tetangga/kenalan yang meninggal hingga kenalan di luar Al Kausar yang menang di
kontes IMC Singapore 2013, salah satu event yang gagal saya menangkan. Beberapa
proses dalam hidup harus kita renungkan, muhasabah, dan perhatikan. Karena,
dengan begitu, kita tidak perlu menyesal tatkala kesempatan tersebut telah
hilang.
Pesan
ini diajarkan oleh lingkungan dan orang-orang yang tinggal di Sangatta, sebuah
ibukota kabupaten di Provinsi Kalimnatan Timur. Beberapa ada yang
mengoptimalkan kesempatan dalam momen-momen yang mempertemukan dengan keluarga.
Ada juga yang menyesal tanpa menghiraukan nasihat dari orang lain ketika
tersadar telah menyia-nyiakan waktu hingga takdir qada dan qadar mengajarkan
orang tersebut secara tidak langsung untuk seharusnya memanfaatkan waktu yang
ada agar penyesalan yang dapat dibuat tidak terlalu dalam. Ingat, dalam basket,
kurang dari 3 detik para pemain dapat membuat angka. Hal sederhana ini mengajarkan
betapa pentingnya waktu seperti yang diungkapkan Al-Asr dan ayat quran lainnya.
Bagaimana dengan yang menang IMC?
Orang ini sebenarnya sering gagal masuk final, atau ketika masuk final lomba
SMP  paling-paling hanya sebatas menjadi
finalis. Namun, karena tidak patah arang pastinya, ia tidak disangka mendapat
medali perak dalam event itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar