Minggu, 25 Agustus 2013

Kamera

Kamera adalah alat perekam gambar. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia ”camera obscura” yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.




Komponen utama kamera adalah:
1.      Photographic lensa
2.      Lensa holder
3.      Diaphragm
4.      Focal plane shutters
5.      Photographic film
6.      Strap hole
7.      Shutter release
8.      Film Speed scale
9.      Expose counter
10.  Viewfinder
11.  Flash socket
12.  Focus ring

Cara kerja kamera:

Prinsip kerja kamera mirip dengan mata. Pada kamera, bayangan jatuh pada film, lapisan peka cahaya yang dibuat dari bahan seluloid. Ketika cahaya dari benda dengan berbagai intensitas mengenai film, tercetaklah bayangan pada film. Peran lapisan film pada kamera mirip dengan peran retina pada mata, menangkap bayangan.
   Pada awalnya kamera tidak menggunakan klise (negatif). Artinya citra gambar langsung direkam pada sebuah lempengan. Umumnya lempengan yang digunakan adalah kaca yang sudah dilapisi campuran yang sensitif terhadap cahaya. Campuran pertama yang digunakan adalah kapur dan perak. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil pemotretan masa kini. Kodak kemudian berhasil menciptakan teknik pemotretan langsung diatas kertas walau masih belum menggunakan klise.

Kini teknik kamera konvensional (juga biasa disebut kamera analog, membedakan dari kamera digital) menggunakan film yang dibuat dari lembar plastik (selulosa) yang dilapisi emulsi garam perak halida yang sangat peka terhadap cahaya. Dan disimpan dalam tabung kedap cahaya.
Cara kerja:
Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya.
Diafragma menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya ”CUCI” lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah: klise/ negatif. Pada proses ini "arang sisa pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam.
Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau "CETAK". Istilah proses ini macam-macam: Calotype/ Ambrotyp/ Tintype/ Ferrotyping dsb. Proses ini harus dilakukan di ruang gelap, karena adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro.
Beda foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang berbeda.



 
                

Sumber : datcen Nike

Sabtu, 17 Agustus 2013

Eid Experience : About Coincidental



Some time there, I often watch movies at home. However, in the course of the movie, of lessons / mandate a number of two to three messages. Through the film, there are several events in Sangatta in my point of view has to do. This is what I try to explain via Twitter to my acquaintances who were in Al Kausar, but there are some who do not understand and do not want to when they want to explain. Maybe that's all I can say, so and thank you.  

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pengalaman Lebaran : Tentang Kebetulan



Beberapa waktu yang ada, saya sering sekali menonton film di rumah. Namun, dalam satu film saja, kandungan hikmah/amanatnya sejumlah dua sampai dengan tiga pesan. Lewat film itu, beberapa kejadian yang ada di Sangatta dalam sudut pandang saya ada kaitannya. Hal inilah yang saya coba jelaskan lewat Twitter kepada kenalan saya yang berada di Al Kausar, tapi beberapa ada yang tidak paham dan ketika ingin dijelaskan tidak mau. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, sekian dan terima kasih. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Eid Experience: About Inspiration

As known earlier, I would convey thoughts at this time to the Eid holiday in a couple of points. The first, perhaps about some of the inspiration gained at that time. Starting from neighbors / acquaintances who died to contacts outside Al Kausar who won in the contest IMC Singapore 2013, the one event that I fail to win. Some processes in life we must ponder, muhasabah, and notice. Because, that way, we do not have to regret it when the opportunity has been lost.
 

This message was taught by the environment and the people who live in Sangatta, a district capital in the province of East Borneo. There are several opportunities to optimize the moments together with family. There is also a regret regardless of the advice of others when it came out was a waste of time until fate Qada and Qadar teaches people indirectly to should utilize the time available so regret that can be made is not too deep. Remember, in basketball, less than 3 seconds the players can make the numbers. It's simple to teach the importance of time as expressed by Al-Asr and other Qur'anic verses.
 

How about winning the IMC? This guy is actually often fail in the final, or when in the final race at the most junior only to the extent a finalist. However, because it certainly is not broke, he unexpectedly received a silver medal in that event.

Powered by : Google Translate

Pengalaman Lebaran : Tentang Inspirasi



Seperti yang diketahui sebelumnya, saya akan menyampaikan pengalaman pada libur lebaran kali ini ke dalam beberapa poin. Yang pertama, mungkin tentang beberapa inspirasi yang didapat pada masa itu. Mulai dari tetangga/kenalan yang meninggal hingga kenalan di luar Al Kausar yang menang di kontes IMC Singapore 2013, salah satu event yang gagal saya menangkan. Beberapa proses dalam hidup harus kita renungkan, muhasabah, dan perhatikan. Karena, dengan begitu, kita tidak perlu menyesal tatkala kesempatan tersebut telah hilang.

Pesan ini diajarkan oleh lingkungan dan orang-orang yang tinggal di Sangatta, sebuah ibukota kabupaten di Provinsi Kalimnatan Timur. Beberapa ada yang mengoptimalkan kesempatan dalam momen-momen yang mempertemukan dengan keluarga. Ada juga yang menyesal tanpa menghiraukan nasihat dari orang lain ketika tersadar telah menyia-nyiakan waktu hingga takdir qada dan qadar mengajarkan orang tersebut secara tidak langsung untuk seharusnya memanfaatkan waktu yang ada agar penyesalan yang dapat dibuat tidak terlalu dalam. Ingat, dalam basket, kurang dari 3 detik para pemain dapat membuat angka. Hal sederhana ini mengajarkan betapa pentingnya waktu seperti yang diungkapkan Al-Asr dan ayat quran lainnya.

Bagaimana dengan yang menang IMC? Orang ini sebenarnya sering gagal masuk final, atau ketika masuk final lomba SMP  paling-paling hanya sebatas menjadi finalis. Namun, karena tidak patah arang pastinya, ia tidak disangka mendapat medali perak dalam event itu.

Introduction to Vacation Experience

As an introduction, I would like to convey that some experiences are created for the task of ICT in schools will be quite brief. This is because the class IX.3 not informed by the ICT teacher because the meeting is not full time, which is about 60 minutes. 1434 AH Eid holiday this gives me a lot of lessons. Perhaps it is intended by Allah., Or maybe not. I also do not know for sure. For that I will share this experience into a few points. The points are going to be written in another post. That's all.

Powered by : Google Translate 
(because I don't have much time to translate this paragraph).